KARAWANG.(MSS),–Anjloknya harga padi varietas Ketan, membuat Para petani Desa Barugbug Kecamatan Jatisari kapok menanam varietas tersebut, padahal pada musim panen lalu harganya mencapai Rp.5 500/kg,-sementara musim panen kali ini harganya anjlok sangat signifikan hingga harga jual gabah parietas ketanini hanya pada kisaran Rp.3.500 perkilogramnya.
Keterangan yang diperoleh “MSS” menyebutkan, bagi para petani yang tergiur dengan harga jual varietas ketan pada musim panen lalu, tentunya membuat para petani tergoda untuk menanam varietas ini,dengan harapan haraganya seperti musim panen lalu, ternyata panen raya kali ini di Desa Barugbug Kecamatan Jatisari para petani merugi. Karena harga jual padi ketan ini anjlok, diharapkan pemerintah ada intervensi terkait anjloknya harga gabah jenis varietas ketan. Halini disampaikan Mista (60) salah seorang ketua kelompok tani di Desa Barugbug Jatisari.
Menurut Mista, di wilayah Desa Barugbug ini, tak kurang dari 45 hektar para petani menanam padi jenis varietas ketan. Padahal sebelumnya petani untuk menanam parietas ketan itu hanya iseng hanya untuk bahan penganan keluarga, dia menghimbau agar kedepan,para petani kembali menanam varietas yang biasa ditanam,seperti,dia mencontohkan seperti varietas Ciherang, Mekongga,atau varietas Pandan wangi.
” Yah semua diluar dugaan para petani, terjadinya anjlok harga gabah ketan,saya menghimbau agar hal ini tidak dilakukan lagi oleh para petani,” ujarnya,Selasa (23/08).
Dia juga menyampaikan para tengkulak dari Karawang tidak melirik gabah ketan. Biasanya para pembeli gabah ketan itu dari daerah kudus.” Para tengkulak asal Kudus yang beli gabah ketan secara cass dengan harga berbekisar di Rp. 3000 sampai Rp3,500 rupiah perkilogramnya” katanya.
Hal senada disampaikan H.Imron Rosadi ketua Gapoktan Sri Tani Desa Kalijati Kecamatan Jatisari, dia membenarkan para petani di Kecamatan Jatisari merasakan kerugian dengan harga gabah ketan yang turun dratis. Pasalnya, hampir setiap desa para petani mencoba menanam jenis varietas padi ketan. Namun pada saat panen ternyata gabah ketan harganya dibawah angka Rp 4000/kg .
“Cukup drastis perubahan harga ketan pada saat panen kali ini. Bayangan petani pada saat menanam ketan harganya akan mahal . Namun kenyataannya anjlok dibwah angka Rp.4000/kgh,” ungkapnya
Ditempat terpisah Kepala UPTD Pertanian Jatisari, Ir. Targono saat dimintai tanggapannya terkait anjloknya harga gabah padi ketan dengan harga hingga di bawah Rp.4000/kg, mengatakan, kini para petani banyak yang menanam padi ketan sehingga pada saat panen raya jadi anjlok harganya, pemerintah hanya menganjurkan kepada para petani untuk tidak terlalu banyak untuk menanam padi ketan. karena pada saat panen raya, harganya belum menggaransi untuk harga beli gabah ketan dari petani.
“Saat kondisi langka gabah ketan harganya mencapai Rp 5500 per kilonya. Tapi pada saat berlimpah di petani , harga gabah ketan ini akan anjlok, karena untuk penjualannya mekanismenya terganung pasar” Pungkasnya.(yos).