SUBANG. (MSS),-Pada hari raya Idul Adha mari melihat kembali pandangan tentang Islam, memperbaiki sikap yang selama ini dipandang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Hal tersebut terungkap dalam khutbah Idul Adha, Agus Muslim (Gusmus) di mesjid Al-Hidayah Jl. Raya Tanjungwangi Subang).
Dijelaskannya, Islam yang sebenarnya adalah Islam yang tidak hanya menuntut mengucapkan kalimat syahadat, mengaku beriman dan bertakwa tetapi harus berusaha dan beramal. Tidak hanya menuntut untuk beribadah makhdoh semata, shalat, puasa, zakat, berkurban dan lainnya tetapi menuntut untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan kemaslahatan dan kebahagiaan tetapi menekankan adanya keseimbangan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kecintaan duniawi melebihi cinta kepada Allah membuatnya serakah, menghalalkan segala cara, zalim, menindas orang lain. Ibadah kurban melatih diri agar tidak tertawan oleh cinta duniawi, salah satunya adalah keberhasilan Nabi Ibrahim as dan Siti Hajar as dalam proses mendidik, mengasuh Ismail as menjadi generasi yang kuat dan tangguh.
Banyak pelajaran yang dapat dari kisah Ibrahim as, salah satunya untuk mendapatkan anak yang shaleh, maka orangtua terlebih dahulu berusaha menjadi orang yang shaleh.
Karena siap menjadi orangtua artinya siap menjadi teladan untuk keluarga, bukan memberi makan dan mencukupi kebutuhan materi.
Mengapa harus benar-benar merancang kehadiran anak shaleh, apabila seorang insan meninggal dunia akan terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang berdoa untuknya. (HR Abu Dawud dan disahihkan oleh al-Albani). Senin (17/6) 2024. (eddy muteh)